(Penulisan ayat, sampai dengan tafsir boleh direvisi)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1
1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
ب
|
:
|
حرف جر
|
إستعانة
|
مبني على الكسر
|
Dengan
P – prefixed preposition bi N – genitive masculine noun | |
اسم
|
:
|
مجرور بالباء
|
جر
|
كسرة
|
اسم مفرد
|
Nama
PN – genitive proper noun → Allah |
الله
|
:
|
مضاف اليه
|
جر
|
كسرة
|
اسم مفرد
|
Alloh
Genitive proper noun |
الرحمان
|
:
|
صفة لـ"الله"
|
جر
|
كسرة
|
اسم مفرد
|
Pengasih
genitive masculine singular adjective |
الرحيم
|
:
|
صفة لـ"الله"
|
جر
|
كسرة
|
اسم مفرد
|
Penyayang
genitive masculine singular adjective |
Al Ibris (Kh Bisri Musthafa)
Surat Fatihah iku arane surat makiyyah (tumurune ana ing Makkah) ana kang ngarani madaniyyah, ayate akehe pitu. Fatihah iki artine: Buka'an. Surah iki kejobo di arani surah Fatihah ugi diarani Ummul Kitab. Artine: Ibune Kitab (Al Qur'an). Tegese isine Al Qur'an kabeh iku wus di Kumpulaken ana ingin surah iki. Ugo diarani "Assab'u Matsani" artine ayat pitu kan den bolan-baleni. Diarani menkono jalaran sak jerunE shalat surah fatihah iku paling sitik diwoco ping loro. Wallahu A'lam
(Dr. Zohurul Hoque)
"In the name of Allah, the Entirely Merciful, the Especially Merciful." (1)
"In the name of Allah, the Entirely Merciful, the Especially Merciful." (1)
Surah Fatihah, as the name indicates, is the Opening Chapter of the Holy Qur-an. The "Opt repeated seven verses" (15:87) of this chapter are recited many times everyday during the Salat or daily Prayers. This chapter is also called Umm al-Kitab or the Gist of the Book, that means, it contains the sum and substance of the Holy Qur-an
The Author of the Holy Qur-an, while revealing His identification, said that His name is "Allah". Then He mentioned what or who He is. He mentioned that He is the "Rabb" or the Creator (and Sustainer) of the whole universe. Thereafter He mentioned that He is the "Rahman" i.e. the Provider of Sustenance for His creation. Then He said, He is the "Rahim" i.e. Most Rewarding for the activities of His creatures; and at the same time He said that He is "Malik" i.e., Master of Judgment for the good and bad deeds done by mankind.
Allah, by disclosing His identity to man, was so kind as to teach him that man should worship Him alone, and should seek His help for fulfillment of all his desires. Let his life be straight and upright, and may he be protected from falling into pitfalls.
[I seek refuge with Allah, from the Shaitan, the driven away.]
(1)With the name of Allah, most Gracious, most Rewarding
Tafsir Jalalain: Syaikh JALALUDDIN AS-SUYUTHI & JALALUDDIN MUHAMMAD IBNU AHMAD AL-MAHALLY
The Author of the Holy Qur-an, while revealing His identification, said that His name is "Allah". Then He mentioned what or who He is. He mentioned that He is the "Rabb" or the Creator (and Sustainer) of the whole universe. Thereafter He mentioned that He is the "Rahman" i.e. the Provider of Sustenance for His creation. Then He said, He is the "Rahim" i.e. Most Rewarding for the activities of His creatures; and at the same time He said that He is "Malik" i.e., Master of Judgment for the good and bad deeds done by mankind.
Allah, by disclosing His identity to man, was so kind as to teach him that man should worship Him alone, and should seek His help for fulfillment of all his desires. Let his life be straight and upright, and may he be protected from falling into pitfalls.
[I seek refuge with Allah, from the Shaitan, the driven away.]
(1)With the name of Allah, most Gracious, most Rewarding
Tafsir Jalalain: Syaikh JALALUDDIN AS-SUYUTHI & JALALUDDIN MUHAMMAD IBNU AHMAD AL-MAHALLY
"سُورَة الْفَاتِحَة" مَكِّيَّة سَبْع آيَات بِالْبَسْمَلَةِ إنْ كَانَتْ مِنْهَا وَالسَّابِعَة صِرَاط الَّذِينَ إلَى آخِرهَا وَإِنْ لَمْ تَكُنْ مِنْهَا فَالسَّابِعَة غَيْر الْمَغْضُوب إلَى آخِرهَا وَيُقَدَّر فِي أَوَّلهَا قُولُوا لِيَكُونَ مَا قَبْل إيَّاكَ نَعْبُد مُنَاسِبًا لَهُ بِكَوْنِهَا مِنْ مَقُول الْعِبَاد
Jika tidak terdapat Basmalah di dalamnya maka ayat ketujuhnya adalah غَيْر الْمَغْضُوب إلَى آخِرهَا
Lafadz Quuluu dikira-kirakan pada awal Surah karena terdapat firman yang berada sebelum lafadz Iyyaka Na'budu sesuai dengan apa yang diucapkan para hamba)
***
Dr.Quraish Shihab (Al Mishbah)
Surah al-Fatihah terdiri dari 7 ayat. Dinamakan surah al-Fatihah, yang berarti 'permulaan'.
Surah al-Fatihah adalah 'Mahkota Tuntunan Ilahi'. Dia adalah 'Ummul Qur'an' atau 'Induk al-Quran'. Banyak nama yang disandangkan kepada awal surah al-Quran itu. Tidak kurang dari dua puluh sekian nama. Dari nama-nama itu dapat diketahui betapa besar dampak yang dapat diperoleh bagi pembacanya. Tidak heran jika doa dianjurkan agar ditutup dengan al-hamdu lillahi rabbil ‘alamin atau bahkan ditutup dengan surah ini.
Dari sekian banyak nama yang disandangnya, hanya tiga atau empat nama yang diperkenalkan oleh Rasul saw. Pada masa beliau dikenal al-Fatihah, Ummul Kitab (Induk Kitab) atau Ummul Qur'an (Induk al-Qur’an) dan as-Sab’ al Matsani (Tujuh ayatnya diulang-ulang).
Banyak hadits Nabi saw yang menyebut nama al-Fatihah, antara lain: "Tidak ada (tidak sah) shalat bagi yang tidak membaca Fatihah al- Kitab," (HR Bukhri, Muslim, dan perawi lainnya.)
Kata fath yang merupakan akar kata nama ini berarti menyingkirkan sesuatu yang terdapat pada suatu tempat yang akan dimasuki. Tentu saja bukan makna harfiah itu yang dimaksud. Penamaannya dengan al-Fatihah karena ia terletak pada awal al-Qur’an dan karena biasanya yang pertama memasuki sesuatu adalah yang membukanya. Kata fatihah di sini berarti awal al-Qur'an.
Surah ini awal dari segi penempatannya pada susunan al-Qur'an, bukan seperti dugaan segelintir kecil ulama bahwa ia dinamai demikian karena surah ini adalah awal surah al-Quran yang turun. Kita juga dapat berkata bahwa al-Fatihah adalah Pembuka yang sangat agung bagi segala macam kebajikan.
(Tafsir depag: disusun oleh sebuah tim yang dibentuk oleh Menteri Agama)
Pemakaian kata "Allah"
"Allah" nama bagi Zat yang ada dengan sendiri-Nya (wajibul wujud). Kata "Allah" itu hanya dipakai oleh bangsa Arab kepada Tuhan yang sebenarnya, yang berhak disembah, yang mempunyai sifat-sifat kesempurnaan. Mereka tidak memakai kata itu untuk tuhan-tuhan atau dewa-dewa mereka yang lain.
Kata "Ar-Rahman" terambil dari "Ar-Rahmah" yang berarti "belas kasihan", yaitu suatu sifat yang menimbulkan perbuatan memberi nikmat dan karunia.
Jadi kata "Ar-Rahman" itu ialah: Yang berbuat (memberi) nikmat dan karunia yang banyak.
Kata "Ar-Rahim" juga terambil dari "Ar-Rahmah", dan arti "Rahim" ialah: Orang yang mempunyai sifat belas kasihan, dan sifat itu "tetap" padanya selama-lamanya.
Maka Ar-Rahman Ar-Rahim (Arrahmanirrahim) itu maksudnya: Tuhan itu telah memberi nikmat yang banyak dengan murah-Nya dan telah melimpahkan karunia yang tidak terhingga, karena Dia adalah bersifat belas kasihan kepada makhluk-Nya, dan oleh karena sifat belas kasihan itu adalah suatu sifat yang tetap pada-Nya maka nikmat dan karunia Allah itu tidak ada putus-putusnya.
Dengan demikian maka kata-kata "Ar-Rahman" dan "Ar-Rahim" itu kedua-duanya adalah diperlukan dalam susunan ini, karena masing-masing mempunyai arti yang khusus.
Tegasnya bila seseorang Arab mendengar orang mensifati Allah dengan Ar-Rahman, maka terpahamlah olehnya bahwa Allah itu telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya dengan banyak dan berlimpah-limpah. Tetapi bahwa limpahan nikmat dan karunia yang banyak itu tetap, tidak putus-putus tidak dapat dipahami dari lafaz Ar-Rahman itu saja. Karena itu perlulah diikuti dengan Ar-Rahim, supaya orang mengambil pengertian bahwa limpahan nikmat dan karunia serta kemurahan Allah itu tidak ada putus-putusnya.
Hikmah membaca basmalah
Seorang muslim disuruh membaca basmalah di waktu mengerjakan sesuatu pekerjaan yang baik. Yang demikian itu untuk mengingatkan bahwa pekerjaan yang dikerjakannya itu adalah suruhan Allah, atau karena telah diizinkan-Nya. Maka karena Allahlah dia mengerjakan pekerjaan itu dan kepada-Nya dia meminta pertolongan supaya pekerjaan itu terlaksana dengan baik dan berhasil.
Nabi saw. bersabda:
كل أمر ذي بال لايبدأ فيه ببسم الله فهو أبتر أي مقطوع الذنب ناقص
Sesuatu pekerjaan yang penting yang tidak dimulai dengan menyebut nama Allah adalah buntung, yakni tidak ada hasilnya.
Orang Arab sebelum datang Islam mengerjakan sesuatu pekerjaan adalah dengan menyebut Al-Lata dan Al-`Uzza, yaitu nama-nama berhala mereka. Sebab itu Allah swt. mengajarkan kepada penganut-penganut agama Islam yang telah mengesakan-Nya supaya mereka mengerjakan dengan menyebut nama Allah